•SILA UNTUK GHARAVASA
•Kelompok Umat Buddha
•Perumahtangga (Gharavasa)
•Orang yang meninggalkan kehidupan rumahtangga (Pabbajita)
•PANCASILA:
•Yang termasuk dalam sila pertama ini yang harus kita hindari :
–menyiksa manusia dan binatang
–membunuh manusia dan hewan
–menyakiti (jasmani) manusia dan hewan
•Ada lima faktor untuk dapat disebut membunuh:
–Adanya makhluk hidup
–Tahu bahwa makhluk itu hidup
–Ada kehendak untuk membunuh
–Ada usaha untuk membunuh
–Makhluk itu mati sebagai hasil dari usaha tersebut
•Yang termasuk dalam sila kedua ini yang harus kita hindari adalah:
–Mencuri, mencopet, merampok dan sejenisnya
–Korupsi, manipulasi, penggelapan barang atau uang sejenisnya
–Berjudi, taruhan dan sebagainya
•Ada lima faktor untuk dapat disebut mencuri:
–Adanya sesuatu/barang milik pihak lain
–Tahu bahwa barang itu ada pemiliknya
–Ada kehendak untuk mencuri
–Berusaha untuk mencurinya
–Berhasil mengambil barang itu melalui usaha tersebut
•Hal yang perlu dihindari dalam pelaksanaan sila ini adalah:
–berzinah (melakukan hubungan kelamin dengan bukan suami/isterinya)
–berciuman dengan orang lain jenis kelamin yang disertai dengan hawa nafsu birahi
–menyenggol, mencolek dan sejenisnya yang disertai dengan hawa nafsu birahi
–perbuatan lain yang dapat memberikan peluang terjadinya pelanggaran
•Ada empat faktor untuk dapat disebut berzina :
–ada objek yang tidak patut digauli
–ada kehendak untuk menyetubuhi objek tersebut
–ada usaha untuk melakukan
–berhasil menyetubuhi, dalam arti berhasil memasukkan alat kemaluannya ke dalam salah satu dari tiga lubang (mulut, anus, atau liang peranakan) walaupun hanya sedalam biji wijen.
•Sila keempat ini yang harus kita hindari adalah:
–berbohong, menipu dan sejenisnya
–memfitnah, menuduh dan sejenisnya
–Berkata kasar atau memaki dan sejenisnya
–Omong kosong, ucapan yang tidak ada gunanya dan sebagainya
•Ada empat faktor untuk dapat disebut berbohong/berdusta:
–Ada sesuatu hal yang tidak benar
–Ada kehendak untuk mengatakan,
–Ada usaha untuk mengucapkannya
–Mengucapkan dan pihak lain mempercayainya
•Sila Kelima, hal yang perlu dihindari dalam pelaksanaan sila ini adalah:
–segala minuman/makanan yang memabukan
–Barang yang bila digunakan/dimasukkan di dalam tubuh bisa membuat kita tidak sadar dan ketagihan
•Ada empat faktor untuk dapat disebut mabuk-mabukan:
–Ada sesuatu yang membuat nekat, mabuk tak sadarkan diri, yang menjadi dasar kelengahan dan kecerobohan
–Ada kehendak untuk menggunakannya
–Menggunakannya
–Timbul gejala mabuk atau sudah menggunakanya (meminumnya) hingga masuk melalui tenggorokan
•PANCADHARMA:
•Kalau Pancasila bersifat negatif, maka Pancadharma adalah bersifat positif.
•Pancadhamma disebut pula sebagai Kalyana Dhamma, yaitu yang akan memuliakan (mendukung) mereka yang mempraktikkan sila.
•Pancadharma ini ada lima yang masing-masing berhubungan secara berpasangan dengan sila-sila yang terdapat dalam Pancasila
•Unsur Pancadharma:
–Cinta kasih dan belas kasihan (metta- karuna)
–Mata pencaharian benar/penghidupan benar (samma ajiva)
– Kepuasan (santutthi)
–Kebenaran atau kejujuran (sacca)
–Ingat dan waspada (sati sampajanna)
•ATTHASILA:
•
•Referensi:
•Dhammika, Shravasti. 1996. Good Question Good Answers. Diterjemahkan oleh Surja Handaka Vijjananda. Surabaya: Yayasan Dhammadipa Arama
•Mukti, Krishanda W. 2003. Wacana Buddha Dharma. Jakarta: Yayasan Dharma Pembangunan
•Rashid, Teja. 1997. Sila dan Vinaya. Jakarta: Penerbit Buddhis Bodhi.
•
•
•
•
•
•KUIS:
1.Apakah Pancasila merupakan suatu aturan yang harus dilaksanakan oleh umat Budha?
2.Mengapa Buddha mengajarkan kepada kita untuk menghindari membunuh, mencuri, berbuat asusila, berdusta, dan mabuk-mabukan?
3.Jelaskan syarat-syarat perbuatan disebut membunuh, mencuri, berzina, berdusta, dan mabuk-mabukan!
4.Jelaskan aspek positif dari Pancasila!
5.Apakah agama Buddha membolehkan umatnya untuk melakukan poligami? Jelaskan!
6.Apakah bedanya antara sila ketiga Pancasila dan sila ketiga Atthasila
•
•