Skip to main content

Featured

Ijazah S .Pd dan trankrip nilai

Wisuda sarjana pada tgl 27 November 2016 restoran lucky king Medan STAB Bodhi Dharma. Surat penting atau dokumen penting pendidikan sarjana pendidika  S1 adalah suatu dokument penting setelah wisuda dan tanda bukti memperoleh gelar sarjana S.1,  selama kuliah 4 tahun 8 semester hasilnya adalah suatu bukti nyata dan hasil dalam pendidikan, ini merupakan hasil selama kuliah dibangku pendidika  selama 4 tahun 8 semester dan sejarah seumur hidup dalam dunia pendidikan akademis Sarjana bagi mahasiswa adalah bukti nyata secara akademis adalah ijazah sebagai bukti hasil akhir kuliah dalam pendidikan, ijazah adalah suatu hasil akhir yang diperoleh sebagai bukti hasil pendidikan  dan berhak memperoleh gelar sarjana akademis, masa kuliah bagi mahasiswa adalah hasil kelulusan dan memperoleh ijazah asli dari akademis dan bukti nyata berhak memperoleh gelar sarjan secara akademis Ijazah dan trankrip nilai adalah hasil pembelajaran dan kuliah dikampus, hasil ni...

Keterampilan Berpikir Kritis

Keterampilan
Berpikir Kritis

Manfaat Berpikir Kritis bagi Mahasiswa

1.Membantu memperoleh pengetahuan, memperbaiki teori, memperkuat argumen
2.Mengemukakan dan merumuskan pertanyaan dengan jelas
3.Mengumpulkan, menilai, dan menafsirkan informasi dengan efektif
4.Membuat kesimpulan dan menemukan solusi masalah berdasarkan alasan yang kuat
5.Membiasakan berpikiran terbuka
6.Mengkomunikasikan gagasan, pendapat, dan solusi dengan jelas kepada lainnya

Mengapa Berpikir Kritis Penting, Sehingga Perlu Dipelajari?

Berpikir kritis merupakan keterampilan universal. Kemampuan berpikir jernih dan rasional diperlukan pada pekerjaan apapun, ketika mempelajari bidang ilmu apapun, untuk memecahkan masalah apapun, jadi merupakan aset berharga bagi karir seorang

Berpikir kritis sangat penting di abad ke 21. Abad ke 21 merupakan era informasi dan teknologi. Seorang harus merespons perubahan dengan cepat dan efektif, sehingga memerlukan keterampilan intelektual yang fleksibel, kemampuan menganalisis informasi, dan mengintegrasikan berbagai sumber pengetahuan untuk memecahkan masalah.

Mengapa Berpikir Kritis Penting, Sehingga Perlu Dipelajari?

Berpikir kritis meningkatkan keterampilan verbal dan analitik. Berpikir jernih dan sistematis dapat meningkatkan cara mengekspresikan gagasan, berguna dalam mempelajari cara menganalisis struktur teks dengan logis, meningkatkan kemampuan untuk memahami

Berpikir kritis meningkatkan kreativitas. Untuk menghasilkan solusi kreatif terhadap suatu masalah tidak hanya perlu gagasan baru, tetapi gagasan baru itu harus berguna dan relevan dengan tugas yang harus diselesaikan. Berpikir kritis berguna untuk mengevaluasi ide baru, memilih yang terbaik, dan memodifikasi bisa perlu

Mengapa Berpikir Kritis Penting, Sehingga Perlu Dipelajari?

Berpikir kritis penting untuk refleksi diri. Untuk memberi struktur kehidupan sehingga hidup menjadi lebih berarti (meaningful life), maka diperlukan kemampuan untuk mencari kebenaran dan merefleksikan nilai dan keputusan diri sendiri. Berpikir kritis merupakan meta-thinking skill, ketrampilan untuk melakukan refleksi dan evaluasi diri terhadap nilai dan keputusan yang diambil, laludalam konteks membuat hidup lebih berarti - melakukan upaya sadar untuk menginternalisasi hasil refleksi itu ke dalam kehidupan sehari-hari.

Mengapa perlu berpikir kritis?

Setiap orang berpikir sebab manusia makhluk yang berpikir. Tetapi pikiran kita sering bias, terdistorsi, sepotong-sepotong, tak cermat, atau dipengaruhi oleh prasangka.

Kualitas hidup kita dan apa yang kita hasilkan, kita buat atau bangun bergantung pada kualitas pikiran kita.

Pikiran yang sembrono berisiko biaya yang besar, baik uang maupun kualitas hidup yang rendah.

Mengapa perlu berpikir kritis?

Pikiran yang tepat, cermat dan relevan meningkatkan kualitas hidup kita: membantu menyelesaikan masalah dan mengembangkan kesejahteraan.

Dengan demikian, pikiran yang tepat, cermat dan relevan perlu secara sistematis dirawat dan dikembangkan.

Mengapa Berpikir Kritis?

Berpikir kritis memungkinkan anda memanfaatkan potensi anda dalam melihat masalah, memecahkan masalah, menciptakan, dan menyadari diri

Mengapa perlu berpikir kritis?

Berpikir kritis membantu kita menghasilkan pikiran yang tepat, cermat dan relevan.

Berpikir kritis menghindarkan kita dari pembuatan keputusan tidak tepat yang disebabkan oleh kesalahan penggunaan informasi.

Mengapa perlu berpikir kritis?

Berpikir kritis membantu orang untuk dapat menemukan hal-hal yang perlu diperbaiki dan dikembangkan.

Berpikir kritis membantu kita mengarah kepada solusi-solusi efektif dari masalah-masalah yang kita hadapi.

Pengertian Berpikir Kritis

Inti Berpikir Kritis adalah:

Tidak begitu saja menerima atau menolak sesuatu.

Tidak begitu saja menerima apa yang ada.

What Is Critical Thinking?
(Definisi Berpikir Kritis)

Kemampuan untuk berpikir jernih dan rasional, yang meliputi kemampuan untuk berpikir reflektif dan independen

Definisi Berpikir Kritis

Kemampuan untuk menganalisis fakta, mencetuskan dan menata gagasan, mempertahankan pendapat, membuat perbandingan, menarik kesimpulan, mengevaluasi argumen dan memecahkan masalah (Chance,1986)

Definisi Berpikir Kritis

Sebuah proses yang sadar dan sengaja yang digunakan untuk menafsirkan dan mengevaluasi informasi dan pengalaman dengan sejumlah sikap reflektif dan kemampuan yang memandu keyakinan dan tindakan (Mertes,1991)

Definisi Berpikir Kritis

“...suatu usaha yang dilakukan secara sistematis dan mengikuti prinsip-prinsip logika serta mempertimbangkan berbagai sudut pandang untuk memahami dan mengevaluasi informasi dengan tujuan menentukan apakah informasi itu diterima, ditolak atau ditangguhkan penilaiannya.”

(Takwin, 2007)

Definisi Berpikir Kritis

Proses intelektual yang dengan aktif dan terampil mengkonseptualisasi, menerapkan, menganalisis, mensintesis, dan mengevaluasi informasi yang dikumpulkan atau dihasilkan dari pengamatan, pengalaman, refleksi, penalaran, atau komunikasi, untuk memandu keyakinan dan tindakan (Scriven & Paul, 1992)

Definisi Berpikir Kritis lanj.

Berpikir kritis sebagai suatu usaha

Berpikir kritis sebagai proses yang aktif

Berpikir kritis sebagai proses yang sistematis

Berpikir kritis didasarkan atas penalaran dengan dasarlogika(prinsip,metode dan aturan berpikir)

Berpikir kritis menggunakan berbagai sudut pandang.

Berpikir kritis mencakup pemahaman akan informasi yang umumnya berwujud argumen.

Berpikir kritis mencakup pengevaluasian informasi/argumen

Berpikir kritis bertujuan membuat keputusan

Secara singkat…

Berpikir kritis adalah berpikir yang self-directed, self-disciplined, self-monitored, dan self-corrective.

Berpikir kritis mengandaikan kesediaan untuk mengikuti ‘aturan’ yang sesuai dengan standar kesempurnaan dan pikiran yang awas dalam melakukannya.

Berpikir kritis mensyaratkan komunikasi efektif dan kemampuan problem solving, serta komitmen untuk mengatasi dan melampaui kecenderungan egosentrisme dan sosiosentrisme yang dibentuk oleh alam dan lingkungan.

Mengajar berpikir kritis berarti:

Memfasilitasi siswa untuk aktif berpikir

Memfasilitasi siswa untuk percaya pada kekuatan nalar

Memfasilitasi dan melatih siswa untuk dapat berpikir sistematis

Memfasilitasi dan melatih siswa untuk dapat menggunakan berbagai sudut pandang dalam berpikir

Memfasilitasi dan melatih siswa untuk dapat membuat keputusan.

Karakteristik Berpikir Kritis 1

Berpikir yang merespon dan dipandu oleh STANDARD INTELEKTUAL:

Relevance, accuracy, precision, clarity, depth, and breadth."

Karakteristik Berpikir Kritis 2

Berpikir yang mendukung terbentuknya TRAIT INTELEKTUAL, seperti:

Kerendahatian intelektual, integritas intelektual, kegigihan intelektual, empati intelektual, dan disiplin-diri intelektual.

Karakteristik Berpikir Kritis 3

Berpikir yang membawa pemikirnya mengenali UNSUR-UNSUR PIKIRAN seperti:

Apa tujuan saya berpikir? Apa tepatnya pertanyaan yang mau saya jawab? Dalam sudut pandang apa saya berpikir? Informasi apa yang saya gunakan? Bagaimana saya menafsirkan informasi? Konsep-konsep atau ide-ide utama apa yang dikandung pikiran saya? Apa kesimpulan yang akan saya peroleh? Apa yang saya terima begitu saja, apa asumsi yang saya pakai atau saya buat? Jika saya menenerima kesimpulan dari pikiran saya, apa implikasinya? Konsekuensi apa yang akan diperoleh jika saya menerapkan pikiran saya dalam tindakan?

Karakteristik Berpikir Kritis 4

Berpikir yang secara rutin memeriksa-diri-sendiri, menguji-diri-sendiri, dan mengembangkan diri-sendiri didasari oleh kesadaran adanya kemungkinan:

distorsi, misleading, prasangka, superficial, unfair, atau kekurangan-kekurangan dan cacat-cacat lainnya.

Karakteristik Berpikir Kritis 5

Berpikir yang MENGHASILKAN JAWABAN YANG DAPAT DIRAMALKAN DENGAN ALASAN YANG MEMADAI sebab:

komprehensif dan menuntut proses runut yang dijalankan oleh pemikirnya. Pikiran yang baik memberi hasil yang baik.

Karakteristik Berpikir Kritis 6

Berpikir yang merespon keharusan sosial dan moral, tidak hanya berdebat secara antusias dan menentang pendapat lain, melainkan juga MENCARI DAN MENEMUKENALI KETERBATASAN POSISI PIKIRAN SENDIRI

Ketika seseorang mengisyafi bahwa ada berbagai sudut pandang yang sah; setiap sudut pandang, jika dipikirkan secara mendalam, menghasilkan insight dalam level tetentu yang satu sama lain dapat saling melengkapi. Dari sini orang dapat memahami keterbatasan pikirannya: ia tak dapat memahami segalanya sendirian betapa pun hati-hatinya ia berpikir.

Berpikir kritis memiliki dua komponen:

1.Serangkaian keterampilan penghasil dan pengolah informasi dan keyakinan (belief);
2.Kebiasaan yang didasari komitmen intelektual untuk menggunakan keterampilan-keterampilan itu dalam bertingkahlaku.

Berpikir kritis sangat beda dengan:

(1) sekedar memperoleh dan mempertahankan informasi sebab berpikir kritis meliputi cara khusus merangkai dan menata informasi;

(2) sekedar memiliki serangkaian keterampilan sebab berpikir kritis meliputi keberlanjutan pegunaan keterampilan-keterampilan itu;

(3) sekedar menggunakan berbagai keterampilan itu (sebagai latihan, misalnya) tanpa penerimaan hasilnya.

Hindari proses mengetahui yang salah

Mengasumsikan:
Berasumsi berarti menerima sesuatu begitu saja; memegang satu ide atau opini tanpa mencoba membuktikannya.

Menebak:
Menebak adalah menjawab pertanyaan atau sampai kepada kesimpulan berdasarkan terkaan.

Spekulasi
Bersepekulasi adalah menebak berdasarkan sebagian bukti yang tidak cukupmembuktikan’.

Pemikir kritis

Mengajukan pertanyaan dan masalah vital, merumuskannya secara jelas dan tepat.

Mengumpulkan dan memeriksa informasi yang relevan, menggunakan ide-ide abstrak untuk menafsirkannya secara efektik.

Sampai kepada kesimpulan dan solusi yang beralasan kuat, mengujinya dengan kriteria yang relevan dan standar.

Pemikir kritis

Berpikir secara terbuka di antara berbagai alternatif sistem berpikir; mengenali dan memeriksa, sejauh dibutuhkan, asumsi-asumsi, implikasi-implikasi, dan konsekuensi praktis setiap sistem itu.

Berkomunikasi secara efektif dengan orang lain dalam mencari dan memaparkan solusi terhadap masalah-masalah kompleks.



Berpikir KritisMenghafal, Mengumpulkan Informasi

Berpikir kritis tidak sama dengan mengakumulasi informasi. Seorang dengan daya ingat baik dan memiliki banyak fakta tidak berarti seorang pemikir kritis

Seorang pemikir kritis mampu menyimpulkan dari apa yang diketahuinya, dan mengetahui cara memanfaatkan informasi untuk memecahkan masalah, and mencari sumber-sumber informasi yang relevan untuk dirinya

Berpikir Kritis ≠ Mengkritik, Mengecam. Mendebat

Berpikir kritis tidak sama dengan sikap argumentatif atau mengecam orang lain

Berpikir kritis bersifat netral, objektif, tidak bias. Meskipun berpikir kritis dapat digunakan untuk menunjukkan kekeliruan atau alasan-alasan yang buruk, berpikir kritis dapat memainkan peran penting dalam kerja sama menemukan alasan yang benar maupun melakukan tugas konstruktif

Pemikir kritis mampu melkukan introspeksi tentang kemungkinan bias dalam alasan yang dikemukakannya

Keterampilan Inti Berpikir Kritis

Keterampilan Inti Berpikir Kritis

Interpretasikategorisasi, dekode, mengklarifikasi makna

Analisismemeriksa gagasan, mengidentifikasi argumen, menganalisis argumen

Evaluasimenilai klaim (pernyataan), menilai argumen

Inferensimempertanyakan klaim, memikirkan alternatif (misalnya, differential diagnosis), menarik kesimpulan, memecahkan masalah, mengambil keputusan

Penjelasanmenyatakan masalah, menyatakan hasil, mengemukakan kebenaran prosedur, mengemukakan argumen

Regulasi dirimeneliti diri, mengoreksi diri

Keterampilan Berpikir Kritis

Memahami hubungan-hubungan logis antar gagasan

Mengidentifikasi, mengkontruksi, dan mengevaluasi argumen

Mendeteksi inkonsistensi dan kesalahan umum dalam pemberian alasan

Memecahkan masalah secara sistematis

Mengidentifikasi relevansi dan kepentingan gagasan

Merefleksikan kebenaran keyakinan dan nilai-nilai diri sendiri

Perbedaan antara Pemikir Kritis dan Bukan Pemikir Kritis

Pemikir kritis

-Cepat mengidentifikasi informasi yang relevan, memisahkannya dari informasi yang irelevan
-Dapat memanfaatkan informasi untuk merumuskan solusi masalah atau mengambil keputusan, dan jika perlu mencari informasi tambahan yang relevan

Bukan pemikir kritis

-Mengumpulkan fakta dan informasi, memandang semua informasi sama pentingnya
-Tidak melihat, menangkap, maupun memikirkan masalah inti

Ringkasan dan Kesimpulan

1.Berpikir kritis merupakan keterampilan penting untuk keberhasilan studi, bekerja, dan hidup di era informasi dan teknologi abad ke 21
2.Definisikan berpikir kirits dan bedakan dengan konsep berpikir yang serupa
3.Identifikasi karakteristik dan perilaku yang berhubungan dengan berpikir kritis, dan definisikan secara operasional (berpikir kritis meliputi aspek kognitif, afektif, konatif, dan perilaku)

Selamat Berpikir Kritis untuk
Mengoptimalkan Potensi Anda!
(Bebaskan Diri Anda dari Kebiasaan Membebek
dan Menelan Informasi Mentah-Mentah)

Popular Posts