Search This Blog
Semua lulusan dari SEKOLAH TINGGI AGAMA BUDDHA BODHI DHARMA memiliki kewenangan sebagai Guru Agama Buddha,Dharmaduta. Khusus untuk jurusan Dharma Acarya juga berwenang sebagai bidang Studi Umum sesuai dengan Program Minor yang ditempuh.
Featured
- Get link
- X
- Other Apps
Keterampilan Berpikir Kritis
Keterampilan
Berpikir Kritis
Manfaat Berpikir Kritis bagi Mahasiswa
Mengapa Berpikir Kritis Penting, Sehingga Perlu Dipelajari?
Berpikir kritis merupakan keterampilan universal. Kemampuan berpikir jernih dan rasional diperlukan pada pekerjaan apapun, ketika mempelajari bidang ilmu apapun, untuk memecahkan masalah apapun, jadi merupakan aset berharga bagi karir seorang
Berpikir kritis sangat penting di abad ke 21. Abad ke 21 merupakan era informasi dan teknologi. Seorang harus merespons perubahan dengan cepat dan efektif, sehingga memerlukan keterampilan intelektual yang fleksibel, kemampuan menganalisis informasi, dan mengintegrasikan berbagai sumber pengetahuan untuk memecahkan masalah.
Mengapa Berpikir Kritis Penting, Sehingga Perlu Dipelajari?
Berpikir kritis meningkatkan keterampilan verbal dan analitik. Berpikir jernih dan sistematis dapat meningkatkan cara mengekspresikan gagasan, berguna dalam mempelajari cara menganalisis struktur teks dengan logis, meningkatkan kemampuan untuk memahami
Berpikir kritis meningkatkan kreativitas. Untuk menghasilkan solusi kreatif terhadap suatu masalah tidak hanya perlu gagasan baru, tetapi gagasan baru itu harus berguna dan relevan dengan tugas yang harus diselesaikan. Berpikir kritis berguna untuk mengevaluasi ide baru, memilih yang terbaik, dan memodifikasi bisa perlu
Mengapa Berpikir Kritis Penting, Sehingga Perlu Dipelajari?
Berpikir kritis penting untuk refleksi diri. Untuk memberi struktur kehidupan sehingga hidup menjadi lebih berarti (meaningful life), maka diperlukan kemampuan untuk mencari kebenaran dan merefleksikan nilai dan keputusan diri sendiri. Berpikir kritis merupakan meta-thinking skill, ketrampilan untuk melakukan refleksi dan evaluasi diri terhadap nilai dan keputusan yang diambil, lalu – dalam konteks membuat hidup lebih berarti - melakukan upaya sadar untuk menginternalisasi hasil refleksi itu ke dalam kehidupan sehari-hari.
Mengapa perlu berpikir kritis?
Setiap orang berpikir sebab manusia makhluk yang berpikir. Tetapi pikiran kita sering bias, terdistorsi, sepotong-sepotong, tak cermat, atau dipengaruhi oleh prasangka.
Kualitas hidup kita dan apa yang kita hasilkan, kita buat atau bangun bergantung pada kualitas pikiran kita.
Pikiran yang sembrono berisiko biaya yang besar, baik uang maupun kualitas hidup yang rendah.
Mengapa perlu berpikir kritis?
Pikiran yang tepat, cermat dan relevan meningkatkan kualitas hidup kita: membantu menyelesaikan masalah dan mengembangkan kesejahteraan.
Dengan demikian, pikiran yang tepat, cermat dan relevan perlu secara sistematis dirawat dan dikembangkan.
Mengapa Berpikir Kritis?
Berpikir kritis memungkinkan anda memanfaatkan potensi anda dalam melihat masalah, memecahkan masalah, menciptakan, dan menyadari diri
Mengapa perlu berpikir kritis?
Berpikir kritis membantu kita menghasilkan pikiran yang tepat, cermat dan relevan.
Berpikir kritis menghindarkan kita dari pembuatan keputusan tidak tepat yang disebabkan oleh kesalahan penggunaan informasi.
Mengapa perlu berpikir kritis?
Berpikir kritis membantu orang untuk dapat menemukan hal-hal yang perlu diperbaiki dan dikembangkan.
Berpikir kritis membantu kita mengarah kepada solusi-solusi efektif dari masalah-masalah yang kita hadapi.
Pengertian Berpikir Kritis
Inti Berpikir Kritis adalah:
Tidak begitu saja menerima atau menolak sesuatu.
Tidak begitu saja menerima apa yang ada.
What Is Critical Thinking?
(Definisi Berpikir Kritis)
Kemampuan untuk berpikir jernih dan rasional, yang meliputi kemampuan untuk berpikir reflektif dan independen
Definisi Berpikir Kritis
Kemampuan untuk menganalisis fakta, mencetuskan dan menata gagasan, mempertahankan pendapat, membuat perbandingan, menarik kesimpulan, mengevaluasi argumen dan memecahkan masalah (Chance,1986)
Definisi Berpikir Kritis
Sebuah proses yang sadar dan sengaja yang digunakan untuk menafsirkan dan mengevaluasi informasi dan pengalaman dengan sejumlah sikap reflektif dan kemampuan yang memandu keyakinan dan tindakan (Mertes,1991)
Definisi Berpikir Kritis
“...suatu usaha yang dilakukan secara sistematis dan mengikuti prinsip-prinsip logika serta mempertimbangkan berbagai sudut pandang untuk memahami dan mengevaluasi informasi dengan tujuan menentukan apakah informasi itu diterima, ditolak atau ditangguhkan penilaiannya.”
(Takwin, 2007)
Definisi Berpikir Kritis
Proses intelektual yang dengan aktif dan terampil mengkonseptualisasi, menerapkan, menganalisis, mensintesis, dan mengevaluasi informasi yang dikumpulkan atau dihasilkan dari pengamatan, pengalaman, refleksi, penalaran, atau komunikasi, untuk memandu keyakinan dan tindakan (Scriven & Paul, 1992)
Definisi Berpikir Kritis lanj.
Berpikir kritis sebagai suatu usaha
Berpikir kritis sebagai proses yang aktif
Berpikir kritis sebagai proses yang sistematis
Berpikir kritis didasarkan atas penalaran dengan dasar ‘logika’ (prinsip,metode dan aturan berpikir)
Berpikir kritis menggunakan berbagai sudut pandang.
Berpikir kritis mencakup pemahaman akan informasi yang umumnya berwujud argumen.
Berpikir kritis mencakup pengevaluasian informasi/argumen
Berpikir kritis bertujuan membuat keputusan
Secara singkat…
Berpikir kritis adalah berpikir yang self-directed, self-disciplined, self-monitored, dan self-corrective.
Berpikir kritis mengandaikan kesediaan untuk mengikuti ‘aturan’ yang sesuai dengan standar kesempurnaan dan pikiran yang awas dalam melakukannya.
Berpikir kritis mensyaratkan komunikasi efektif dan kemampuan problem solving, serta komitmen untuk mengatasi dan melampaui kecenderungan egosentrisme dan sosiosentrisme yang dibentuk oleh alam dan lingkungan.
Mengajar berpikir kritis berarti:
Memfasilitasi siswa untuk aktif berpikir
Memfasilitasi siswa untuk percaya pada kekuatan nalar
Memfasilitasi dan melatih siswa untuk dapat berpikir sistematis
Memfasilitasi dan melatih siswa untuk dapat menggunakan berbagai sudut pandang dalam berpikir
Memfasilitasi dan melatih siswa untuk dapat membuat keputusan.
Karakteristik Berpikir Kritis 1
Berpikir yang merespon dan dipandu oleh STANDARD INTELEKTUAL:
Relevance, accuracy, precision, clarity, depth, and breadth."
Karakteristik Berpikir Kritis 2
Berpikir yang mendukung terbentuknya TRAIT INTELEKTUAL, seperti:
Kerendahatian intelektual, integritas intelektual, kegigihan intelektual, empati intelektual, dan disiplin-diri intelektual.
Karakteristik Berpikir Kritis 3
Berpikir yang membawa pemikirnya mengenali UNSUR-UNSUR PIKIRAN seperti:
Apa tujuan saya berpikir? Apa tepatnya pertanyaan yang mau saya jawab? Dalam sudut pandang apa saya berpikir? Informasi apa yang saya gunakan? Bagaimana saya menafsirkan informasi? Konsep-konsep atau ide-ide utama apa yang dikandung pikiran saya? Apa kesimpulan yang akan saya peroleh? Apa yang saya terima begitu saja, apa asumsi yang saya pakai atau saya buat? Jika saya menenerima kesimpulan dari pikiran saya, apa implikasinya? Konsekuensi apa yang akan diperoleh jika saya menerapkan pikiran saya dalam tindakan?
Karakteristik Berpikir Kritis 4
Berpikir yang secara rutin memeriksa-diri-sendiri, menguji-diri-sendiri, dan mengembangkan diri-sendiri didasari oleh kesadaran adanya kemungkinan:
distorsi, misleading, prasangka, superficial, unfair, atau kekurangan-kekurangan dan cacat-cacat lainnya.
Karakteristik Berpikir Kritis 5
Berpikir yang MENGHASILKAN JAWABAN YANG DAPAT DIRAMALKAN DENGAN ALASAN YANG MEMADAI sebab:
komprehensif dan menuntut proses runut yang dijalankan oleh pemikirnya. Pikiran yang baik memberi hasil yang baik.
Karakteristik Berpikir Kritis 6
Berpikir yang merespon keharusan sosial dan moral, tidak hanya berdebat secara antusias dan menentang pendapat lain, melainkan juga MENCARI DAN MENEMUKENALI KETERBATASAN POSISI PIKIRAN SENDIRI
Ketika seseorang mengisyafi bahwa ada berbagai sudut pandang yang sah; setiap sudut pandang, jika dipikirkan secara mendalam, menghasilkan insight dalam level tetentu yang satu sama lain dapat saling melengkapi. Dari sini orang dapat memahami keterbatasan pikirannya: ia tak dapat memahami segalanya sendirian betapa pun hati-hatinya ia berpikir.
Berpikir kritis memiliki dua komponen:
Berpikir kritis sangat beda dengan:
(1) sekedar memperoleh dan mempertahankan informasi sebab berpikir kritis meliputi cara khusus merangkai dan menata informasi;
(2) sekedar memiliki serangkaian keterampilan sebab berpikir kritis meliputi keberlanjutan pegunaan keterampilan-keterampilan itu;
(3) sekedar menggunakan berbagai keterampilan itu (sebagai latihan, misalnya) tanpa penerimaan hasilnya.
Hindari proses mengetahui yang salah
Mengasumsikan:
Berasumsi berarti menerima sesuatu begitu saja; memegang satu ide atau opini tanpa mencoba membuktikannya.
Menebak:
Menebak adalah menjawab pertanyaan atau sampai kepada kesimpulan berdasarkan terkaan.
Spekulasi
Bersepekulasi adalah menebak berdasarkan sebagian bukti yang tidak cukup ‘membuktikan’.
Pemikir kritis
Mengajukan pertanyaan dan masalah vital, merumuskannya secara jelas dan tepat.
Mengumpulkan dan memeriksa informasi yang relevan, menggunakan ide-ide abstrak untuk menafsirkannya secara efektik.
Sampai kepada kesimpulan dan solusi yang beralasan kuat, mengujinya dengan kriteria yang relevan dan standar.
Pemikir kritis
Berpikir secara terbuka di antara berbagai alternatif sistem berpikir; mengenali dan memeriksa, sejauh dibutuhkan, asumsi-asumsi, implikasi-implikasi, dan konsekuensi praktis setiap sistem itu.
Berkomunikasi secara efektif dengan orang lain dalam mencari dan memaparkan solusi terhadap masalah-masalah kompleks.
Berpikir Kritis ≠ Menghafal, Mengumpulkan Informasi
Berpikir kritis tidak sama dengan mengakumulasi informasi. Seorang dengan daya ingat baik dan memiliki banyak fakta tidak berarti seorang pemikir kritis
Seorang pemikir kritis mampu menyimpulkan dari apa yang diketahuinya, dan mengetahui cara memanfaatkan informasi untuk memecahkan masalah, and mencari sumber-sumber informasi yang relevan untuk dirinya
Berpikir Kritis ≠ Mengkritik, Mengecam. Mendebat
Berpikir kritis tidak sama dengan sikap argumentatif atau mengecam orang lain
Berpikir kritis bersifat netral, objektif, tidak bias. Meskipun berpikir kritis dapat digunakan untuk menunjukkan kekeliruan atau alasan-alasan yang buruk, berpikir kritis dapat memainkan peran penting dalam kerja sama menemukan alasan yang benar maupun melakukan tugas konstruktif
Pemikir kritis mampu melkukan introspeksi tentang kemungkinan bias dalam alasan yang dikemukakannya
Keterampilan Inti Berpikir Kritis
Keterampilan Inti Berpikir Kritis
Interpretasi – kategorisasi, dekode, mengklarifikasi makna
Analisis – memeriksa gagasan, mengidentifikasi argumen, menganalisis argumen
Evaluasi – menilai klaim (pernyataan), menilai argumen
Inferensi – mempertanyakan klaim, memikirkan alternatif (misalnya, differential diagnosis), menarik kesimpulan, memecahkan masalah, mengambil keputusan
Penjelasan – menyatakan masalah, menyatakan hasil, mengemukakan kebenaran prosedur, mengemukakan argumen
Regulasi diri – meneliti diri, mengoreksi diri
Keterampilan Berpikir Kritis
Memahami hubungan-hubungan logis antar gagasan
Mengidentifikasi, mengkontruksi, dan mengevaluasi argumen
Mendeteksi inkonsistensi dan kesalahan umum dalam pemberian alasan
Memecahkan masalah secara sistematis
Mengidentifikasi relevansi dan kepentingan gagasan
Merefleksikan kebenaran keyakinan dan nilai-nilai diri sendiri
Perbedaan antara Pemikir Kritis dan Bukan Pemikir Kritis
Pemikir kritis
Bukan pemikir kritis
Ringkasan dan Kesimpulan
Selamat Berpikir Kritis untuk
Mengoptimalkan Potensi Anda!
(Bebaskan Diri Anda dari Kebiasaan Membebek
dan Menelan Informasi Mentah-Mentah)