Dosen Pujimin, SAg. M.M(jkt)
Sejarah Agama Buddha Indonesia
Pembagian masa dalam Pra Sejarah
Akhir zaman pra-sejarah bangsa-bangsa di dunia tidak sama.
- Mesopotamia dan Mesir ± 3500 SM
- India ± 200 SM
- Cina ± 1200 SM
- Indonesia 400 M
4 Masa zaman Pra-sejarah
1. Zaman batu
- Palethicum
- Mesolithicum
- Neolithicum
2. Zaman Tembaga
3. Zaman Perunggu
4. Zaman Besi
Secara geologi, wilayah Indonesia modern (untuk kemudahan, selanjutnya disebut Nusantara) merupakan pertemuan antara tiga lempeng benua utama: Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan Lempeng Pasifik. Kepulauan Indonesia seperti yang ada saat ini terbentuk pada saat melelehnya es setelah berakhirnya Zaman Es, hanya 10.000 tahun yang lalu.
Pada masa Pleistosen (suatu kala dalam skala waktu geologi yang berlangsung antara 1.808.000 hingga 11.500 tahun yang lalu), ketika masih terhubung dengan Asia Daratan, masuklah pemukim pertama. Bukti pertama yang menunjukkan penghuni pertama adalah fosil-fosil Homo erectus manusia Jawa dari masa 2 juta hingga 500.000 tahun lalu. Penemuan sisa-sisa "manusia Flores" (Homo floresiensis)[1] di Liang Bua, Flores, membuka kemungkinan masih bertahannya H. erectus hingga masa Zaman Es terakhir.[2]
Homo sapiens pertama diperkirakan masuk ke Nusantara sejak 100.000 tahun yang lalu melewati jalur pantai Asia dari Asia Barat, dan pada sekitar 50.000 tahun yang lalu telah mencapai Pulau Papua dan Australia.[3] Mereka, yang berciri rasial berkulit gelap dan berambut ikal rapat (Negroid), menjadi nenek moyang penduduk asli Melanesia (termasuk Papua) sekarang dan membawa kultur kapak lonjong (Paleolitikum). Gelombang pendatang berbahasa Austronesia dengan kultur Neolitikum datang secara bergelombang sejak 3000 SM dari Cina Selatan melalui Formosa dan Filipina membawa kultur beliung persegi (kebudayaan Dongson). Proses migrasi ini merupakan bagian dari pendudukan Pasifik. Kedatangan gelombang penduduk berciri Mongoloid ini cenderung ke arah barat, mendesak penduduk awal ke arah timur atau berkawin campur dengan penduduk setempat dan menjadi ciri fisik penduduk Maluku serta Nusa Tenggara. Pendatang ini membawa serta teknik-teknik pertanian, termasuk bercocok tanam padi di sawah (bukti paling lambat sejak abad ke-8 SM), beternak kerbau, pengolahan perunggu dan besi, teknik tenun ikat, praktek-praktek megalitikum, serta pemujaan roh-roh (animisme) serta benda-benda keramat (dinamisme). Pada abad pertama SM sudah terbentuk pemukiman-pemukiman serta kerajaan-kerajaan kecil, dan sangat mungkin sudah masuk pengaruh kepercayaan dari India akibat hubungan perniagaan.
Peninggalan zaman pra sejarah Indonesia
Tiga jenis manusia nenek moyang bangsa Indoensia
- Pithecantropus Erectus (makhluk berdiri tegak) th 1890, Trinil, Bengawan Solo, ± 300.000 th yl.
- Homo Mojokertoensis ± 600.000 th yl.
- Naenderthal, ± 40.000 th yl Ngandong, Jatim.
Dugaan Asal bangsa Indonesia
Teori Awal Tentang Yunan
Rumpun Austronesia (wilayah berupa pulau-pulau yang terbentang dari Madagaskar (Afrika) sampai dengan Pulau Paskah (Chili), Taiwan, dan Selandia Baru yang selanjutnya wilayah tersebut dinamakan wilayah berkebudayaan Austronesia).
Teori ini melandasi pemikiran leluhur Bangsa Indonesia berasal dari Yunan.
Teori Linguistik
Pada prinsipnya, menurut pendekatan ilmu linguistik, asal-usul suatu bangsa dapat ditelusuri melalui pola penyebaran bahasanya. Pendekatan ilmu linguistik mendukung fakta penyebaran bangsa-bangsa rumpun Austronesia. Istilah Austronesia sendiri sesungguhnya mengacu pada pengertian bahasa penutur. Bukti arkeologi menjelaskan apabila keberadaan bangsa Austronesia di Kepulauan Formosa (Taiwan) sudah ada sejak 6000 tahun yang lalu. Dari kepulauan Formosa ini kemudian bangsa Austronesia menyebar ke Filipina, Indonesia, Madagaskar (Afrika), hingga ke wilayah Pasifik. Sekalipun demikian, pendekatan ilmu linguistik masih belum mampu menjawab misteri perpindahan dari Cina menuju Kepulauan Formosa.
Dua bagian bahasa Austronesia
Bagian Timur: Bahasa-bahasa Polinesia, Melanesia, dan Mikronesia.
Bagian Barat: Taiwan (Tavorlang dan Singkang), Philipina (Tagalog, Bisaya, Ibanak, Sangir, dan Talaud), Minahasa (Tondano, Tombulu, Tonesia, dll), Sulawesi (Bugis, Makasar, Gorontalo, Toraja, Buton, dll), Jawa (Jawa, Sunda, Madura), Sumatra (Melayu, Aceh, Batak, Lampung, Nias, dll), Maluku (bhs-bhs Alifuru), Madagaskar (Malagasi), Indo Cina (bhs Champ).
Pendekatan Teori Genetika
Dengan menggunakan pendekatan ilmu linguistik dan riset genetika, maka asal-usul Bangsa Indonesia bisa dipastikan bukan berasal dari Yunan, akan tetapi berasal dari bangsa Austronesia yang mendiami Kepulauan Formosa (Taiwan). Direktur Institut Biologi Molekuler, Prof. Dr Sangkot Marzuki menyarankan untuk dilakukan perombakan pandangan yang tentang asal-usul Bangsa Indonesia. Dari pendekatan genetika menghasilkan beragam pandangan tentang pola penyebaran bangsa Austronesia. Hingga saat ini masih dilakukan berbagai kajian mendalam untuk memperkuat pendugaan melalui pendekatan linguistik tentang pendekatan ‘Out of Taiwan’.
Masyarakat dan Agama Nenek Moyang Indonesia
Bercocok tanam, raja sbg penguasa.
Dinamisme (kepercayaan adanya kekuatan maha ada), cth: Mana, kesakten, dll.
Animisme ((tiap makhluk, benda, tumbuhan mempunyai jiwa).
Dewa Tertinggi, Tuhan (Sanghyang Taya, Sanghyang Wenang, Sanghyang Tunggal).
Keadaan sekarang:
Kuda lumping
Ninik towong
Selamatan
Di Indonesia, aliran kepercayaan yang paling banyak penganutnya adalah Agama Buhun. Data yang terekam oleh peneliti Abdul Rozak, penulis Teologi Kebatinan Sunda, menunjukkan jumlah pemeluk agama ini 100 ribu orang. Jika angka ini benar, Agama Buhun jelas salah satu aliran kepercayaan terbesar di Indonesia, yaitu 25 persen dari seluruh penghayat aliran kepercayaan. Data Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata tahun 2003 mengungkapkan, dari 245 aliran kepercayaan yang terdaftar, sementara keseluruhan penghayat mencapai 400 ribu jiwa lebih.
Daftar Agama Asli Nusantara
* Sunda Wiwitan (Kanekes, Banten) * Agama Djawa Sunda (Kuningan, Jawa Barat) * Buhun (Jawa Barat) * Kejawen (Jawa Tengah dan Jawa Timur) * Parmalim (Sumatera Utara)* Kaharingan (Kalimantan)* Tonaas Walian (Minahasa, Sulawesi Utara)* Tolottang (Sulawesi Selatan)* Wetu Telu (Lombok)* Naurus (pulau Seram, Maluku)* Aliran Mulajadi Nabolon* Marapu (Sumba)* Purwoduksino* Budi Luhur* Pahkampetan* Bolim* Basora* Samawi* Sirnagalih http://id.wikipedia.org/wiki/Agama_Asli_…
Kesimpulan
Fosil-fosil manusia purba yg ditemukan di jawa terdiri atas:
- Pithecantropus Erectus (Trinil, Solo) oleh Dr. E Dubois yg belum dpt dipastikan sbg manusia atau kera, berusia sekitas 300.000 th.
- Homo Mojokertoensis (Mojokerto, Jatim) oleh Dr. Koeningswald berusia sekitar 600.000 th.
- Neanderthal (Ngandong, Jatim) oleh Van der Hoop, dg alat2 zaman palaeolothicum dan diduga berusia 40.000 th.
Bangsa Indonesia terdiri atas berbagai keturunan:
- Proto-Melayu yg hidup sebelum zaman es, dimana daratan sebelah barat Indonesia (Jawa, Kalimantan dan Sumatra) masih mjd satu daratan Asia yg datang ke Nusantara sekitar 3000 th SM
- Deutero Melayu yg berasal dari Yunan dan mulai mengadakan migrasi pd sekitar 300 – 200 th SM. Baik melalui utara (Taiwan, Philiopina, Kep. Pasifik) maupun barat (malaka, Sumatra, Kalimantan dan Jawa)
Animisme dan Dinamisme adalah suatu teori yg diajukan oleh sarjana E.B. Taylor dalam bukunya “Primitive Culture” dlm bidang ethonologi. Animisme berasal dari kata Latin “Animus” yg berarti “jiwa”. Animisme menjelaskan ttg kepercayaan akan adanya makhluk-makhluk halus dan roh yg mendiami semesta. Bentuknya berupa pemujaan thd roh nenek moyang.
Kepercayaan bgs Indonesia pd zaman pra sejarah mencakup dua hal:
- Kepercayaan thd tokoh dewa tertinggi
- Pemujaan roh leluhur yg diyakini dpt memberi petunjuk dan tuntunan dalam kehidupan.
RANGKUMAN
Zaman pr sejarah Indonesia cukup menarik. Di samping adanya fosil-fosil yg berusia 600.000 th dan 300.000 th, serta 40.000 th, berdasarkan antropologi, etnologi, dan linguistik, bgs Indonesia mempunyai nenek moyang yg berasal dari Yunan.
Memiliki kesamaan dlm mata pencaharian pokok bercocok tanam, bermasyarakat (desa) dan kebudayaan (percaya pd tokoh dewa tertinggi dan memuja nenek moyang) dn tid lenyap hingga sekarang.
Setelah anda belajar,
Tugas Anda:
Apa pemahaman anda tentang sejarah?
Mengapa sejarah dipelajari?
Nilai-nilai apa yang dapat anda temukan dalam sejarah?
Apakah sejarah penting bagi anda? Mengapa!
Apakah anda mempunyai cerita sejarah yang istimewa? Ceritakan!