Skip to main content

Featured

Ijazah S .Pd dan trankrip nilai

Wisuda sarjana pada tgl 27 November 2016 restoran lucky king Medan STAB Bodhi Dharma. Surat penting atau dokumen penting pendidikan sarjana pendidika  S1 adalah suatu dokument penting setelah wisuda dan tanda bukti memperoleh gelar sarjana S.1,  selama kuliah 4 tahun 8 semester hasilnya adalah suatu bukti nyata dan hasil dalam pendidikan, ini merupakan hasil selama kuliah dibangku pendidika  selama 4 tahun 8 semester dan sejarah seumur hidup dalam dunia pendidikan akademis Sarjana bagi mahasiswa adalah bukti nyata secara akademis adalah ijazah sebagai bukti hasil akhir kuliah dalam pendidikan, ijazah adalah suatu hasil akhir yang diperoleh sebagai bukti hasil pendidikan  dan berhak memperoleh gelar sarjana akademis, masa kuliah bagi mahasiswa adalah hasil kelulusan dan memperoleh ijazah asli dari akademis dan bukti nyata berhak memperoleh gelar sarjan secara akademis Ijazah dan trankrip nilai adalah hasil pembelajaran dan kuliah dikampus, hasil nilai adalah suatu bu

VINAYA PITAKA 1

VINAYA PITAKA 1


Disampaikan pada perkuliahan Vinaya Pitaka 1

STDM Tanah Suci Medan

A. PENGANTAR VINAYA

”Siapa tak mengenal sapi, tak dapat menjadi pengembala yang baik,

”Kalau tidak mengenal tata tertib moral, bagaimana ia mau melatih pengendalian diri.

"Biarpun Sutta-Sutta dan Abhidhamma sudah dilupakan untuk selama-lamanya,

”Namun Sasana (Ajaran Buddha) tetap dapat bertahan, selama Vinaya tidak dimusnahkan.” (Vinaya Pitaka I, hal. 98/99)

A. PENGANTAR VINAYA

Pengertian Vinaya:

Vinaya berarti peraturan, disiplin, atau tata tertib

Kata Vinaya sendiri berarti: Melenyapkan/menghapus/memusnahkan/menghilangkan segala tingkah laku yg menghalangi kemajuan dalam jalan pelaksanaan Dharma, atau sesuatu yang membimbing keluar dari dukkha

Tujuan Penetapan Vinaya:

1.Untuk tegaknya Sangha
2.Untuk kebahagiaan Sangha
3.Untuk pengendalian diri
4.Untuk kebahagiaan para bhikku yg baik
5.Untuk perlindungan diri dari asava dlm kehidupan ini
6.Untuk perlindungan diri dari asava dlm kehidupan yad
7.Untuk membahagiakan mereka yg blm bahagia
8.Untuk meningkatkan mereka yg berbahagia
9.Untuk tegaknya Dharma
10.Untuk manfaat dari vinaya

Dua Alasan Tambahan Penetapan Vinaya:

1.Untuk simpati dengan umat berkeluarga, dan
2.Untuk mematahkan semangat para bhikkhu yang berpikiran tidak baik

Dhamma dan Vinaya:

Dhamma dan Vinaya disebut Buddha Sasana merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Dhamma tanpa Vinaya akan merupakan ajaran yang tidak menunjukkan awal atau permulaan untuk dilaksanakan. Sebaliknya, Vinaya tanpa Dhamma akan merupakan formalisme kosong, suatu disiplin yang hanya menghasilkan sedikit buah atau kemajuan

Dhamma dan Vinaya disebut Buddha Sasana merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Dhamma tanpa Vinaya akan merupakan ajaran yang tidak menunjukkan awal atau permulaan untuk dilaksanakan. Sebaliknya, Vinaya tanpa Dhamma akan merupakan formalisme kosong, suatu disiplin yang hanya menghasilkan sedikit buah atau kemajuan

Dua Jenis Vinaya:

Vinaya tidak hanya diartikan sebagai peraturan yg berhubungan dg kehikkhuan saja. Dikenal juga vinaya untuk umat berkeluarga. Dalam pengertian sempit, vinaya untuk umat berkeluarga adalah Pancasila dan pengertian lebih luas dalam Sigalovada Sutta disebut pula ”Gihi Vinaya” (Vinaya untuk umat berkeluarga

B. Vinaya Pitaka

kelompok ajaran Buddha yang berisi peraturan-peraturan kedisiplinan para bhikkhu dan bhikkhuni. Peraturan-peraturan ini ditetapkan oleh Buddha tidak sekaligus dan menyeluruh, melainkan sesuai dengan timbulnya masalah-masalah baru

Vinaya Pitaka terdiri atas 21.000 pokok Dharma

Vinaya Pitaka terdiri atas lima (5) kitab, yaitu

Parajika

Pacittiya

Mahavagga

Culavagga

Parivara

Lanjutan:

Agar para umat dapat mempelajari dan memahami kelima kitab dalam Kitab Suci Vinaya Pitaka, maka para pakar Vinaya menyusunnya sebagai berikut:

Vibhanga terdiri atas dua kitab: Bhikkhu Vibhanga dan Bhikkhuni Vibhanga

Khandhaka, terdiri atas dua kitab: Mahavagga dan Cullavagga

Parivara

Bhikkhu Vibhanga berisi 227 peraturan untuk bhikkhu, diantaranya empat aturan parajika (pelanggaran berat yang menyebabkan seorang bhikkhu dikeluarkan dari Sangha yaitu:

berhubungan kelamin;

mencuri;

membunuh atau menyebabkan orang lain bunu diri; dan

berbohong (membanggakan diri secara tidak benar tentang tingkat-tingkat kesucian atau kekuatan batin luar biasa yang dicapai).

Bhikkhuni Vibhanga berisi 311 peraturan untuk bhikkhuni

Mavavagga berisi:

Aturan2 untuk memasuki sangha;

Upacara uposattha;

Peraturan tempat tinggal selama musim hujan;

Upacara penutupan musim hujan pada akhir vassa (pavarana);

Peraturan mengenai pakaian dan perobatan hidup bhikkhu.

Obat-oabatan dan makanan.

Upacara pemberiaan jubah, dan pembagian jubah tahunan.

Peraturan mengenai bahan jubah, aturan tidur dan bhikkhu yang sakit.

Tata cara melaksanakan keputusan sangha (sangha kamma).

Tata cara menyelesaikan perselisihan dalam sangha

Cullavagga berisi:

Peraturan2 utk menangani pelanggaran2 yg dihadapkan kepada sangha.

Tata cara penerimaan kembali seorang bhikkhu ke dalam sangha setelah melakukan pembersihan atas pelangaran.

Tata cara menangani masalah2 yg timbul.

Berbagai peraturan yang mengatur cara mandi, mengenakan jubah.

Tempat tinggal, peralatan, tempat bermalam.

Peristiwa yg menjurus perpecahan.

perlakuan kepada berbagai kelompok bhikkhu, kewjiban2 guru (acariya) dan samanera.

Pengucilan dari upacara pembacaan patimokkha.

Penahbisan dan petunjuk bagi para bhikkhuni.

Kisah mengenai pasamuan Agung I di Rajagaha

Kisah mengenai pasamuan Agung II di Vesali

Parivara

memuat ringkasan dan penggolongan peraturan yang disusun dalam bentuk tanya jawab untuk dipergunakan dalam pengajaran danujian

Sekian

Terima Kasih

Semoga semua makhluk berbahagia


DOSEN:

Oleh Nurwito, S.Ag., M.Pd.

Popular Posts