SEKOLAH TINGGI DHARMADUTA MAHAYANA
TANAH SUCI INDONESIA
PSIKOLOGI UMUM
PENGERTIAN PSIKOLOGI
ÒPsikologi (bahasa Yunani Kuno: psyche = jiwa dan logos = ilmu)
ÒDalam arti bebas psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa/mental.
ÒPsikologi tidak mempelajari jiwa/mental itu secara langsung karena sifatnya yang abstrak, tetapi psikologi membatasi pada manifestasi dan ekspresi dari jiwa/mental tersebut yakni berupa tingkah laku dan proses atau kegiatannya, sehingga Psikologi dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku dan proses mental
Beberapa definisi PSIKOLOGI
Ernest Hilgert :
Ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dan hewan
George A Miller :
Ilmu yang berusaha menguraikan, meramalkan, dan mengendalikan peristiwa mental dan tingkah laku.
Robert S Woodworth:
Ilmu pengetahuan yang mempelajari aktivitas atau tingkah laku individu dalam hubungan dengan alam sekitarnya.
Sejarah Psikologi
ÒPsikologi adalah ilmu yang tergolong muda (sekitar akhir 1800an.) Tetapi, manusia di sepanjang sejarah telah memperhatikan masalah psikologi. Seperti filsuf yunani terutama Plato dan Aristoteles. Setelah itu St. Augustine (354-430) dianggap tokoh besar dalam psikologi modern karena perhatiannya pada intropeksi dan keingintahuannya tentang fenomena psikologi. Descartes (1596-1650) mengajukan teori bahwa hewan adalah mesin yang dapat dipelajari sebagaimana mesin lainnya.
Ia juga memperkenalkan konsep kerja refleks. Banyak ahli filsafat terkenal lain dalam abad tujuh belas dan delapan belas—Leibnits, Hobbes, Locke, Kant, dan Hume—memberikan sumbangan dalam bidang psikologi. Pada waktu itu psikologi masih berbentuk wacana belum menjadi ilmu pengetahuan.
Sejarah Psikologi
ÒDalam perkembangan ilmu psikologi kemudian, ditandai dengan berdirinya laboratorium psikologi oleh Wundt (1879.) Pada saat itu pengkajian psikologi didasarkan atas metode ilmiah (eksperimental.)
Psikologi baru tercipta sebagai ilmu sejak akhir 1800-an yaitu sewaktu Wilhem Wundt mendirikan laboratorium psikologi pertama didunia
Sejarah Psikologi
ÒPada tahun 1879 Wilhem Wundt mendirikan laboratorium Psikologi pertama di University of Leipzig, jerman.
ÒDengan berdirinya laboratorium ini, metode ilmiah untuk lebih mamahami manusia telah ditemukan walau tidak terlalu memadai.
Dengan berdirinya laboratorium ini pula, lengkaplah syarat psikologi untuk menjadi ilmu pengetahuan, sehingga tahun berdirinya laboratorium Wundt diakui pula sebagai tanggal berdirinya psikologi sebagai ilmu pengetahuan
Perbedaan antara Jiwa dan Nyawa:
ÒPengertian jiwa dengan nyawa adalah berbeda.
ÒNyawa adalah daya jasmaniah yang adanya tergantung pada hidup jasmani dan menimbulkan perbuatan badaniah (organic behavior) yiatu perbuatan yang ditimbulkan oleh proses belajar, misal : insting, refelks, nafsu dan sebaginya
ÒSedang jiwa adalah : daya hidup rohaniah yang bersifat abstrak yang menjadi penggerak dan pengatur bagi sekalian perbuatan-perbuatan pribadi (personal behavior) dari hewan tingkat tinggi hingga manusia.
Perbuatan pribadi adalah perbuatan sebagai hasil proses belajar yang dimungkinkan oleh keadaan jasmani, rohaniah dan sosial.
Perbedaan antara Jiwa dan Nyawa
ÒMenurut Aristoteles, jiwa disebut sebagai anima yang terbagi dalam tiga macam jenis yaitu :
1. Anima vegetativa, yaitu anima yang terdapat pada tumbuh-tumbuhan yang mempunyai kemampuan untuk makan, minum dan berkembangbiak
2. Anima sensitiva, yaitu anima yang terdapat dalam hewan. Anima ini memiliki kemampuan seperti anima vegetativa juga kemampuan untuk berpindah tempat, mempunyai nafsu, dapat mengamati, mengingat dan merasakan
3. Anima intelektiva, anima yang terdapat dalam diri manusia. Selain memiliki kemampuan seperti anima sensitiva juga mempunyai kemampuan berpikir dan berkemauanan
Fungsi Psikologi Sebagai Ilmu
ÒMenjelaskan : yaitu mampu menjelaskan apa, bagaimana, dan mengapa tingkah laku itu terjadi. Hasilnya penjelasan berupa deskripsi atau bahasan yang bersifat deskriptif.
ÒMemprediksikan : yaitu mampu meramalkan atau memprediksikan apa, bagaimana, dan mengapa tingkah laku itu terjadi. Hasil prediksi berupa prognosa, prediksi atau estimasi.
Pengendalian : yaitu mengendalikan tingkah laku sesuai dengan yang diharapkan. Perwujudannya berupa tindakan atau treatment
Pendekatan Psikologi
ÒTingkah laku dapat dijelaskan dengan cara yang berbeda-beda, dalam psikologi sedikitnya ada 5 cara pendekatan, yaitu
1.Pendekatan Neurobiological
Tingkah laku manusia pada dasarnya dikendalikan oleh aktivitas otak dan sistem syaraf. Pendekatan neurobiological berupaya mengaitkan prilaku yang terlihat dengan impuls listrik dan kimia yang terjadi didalam tubuh serta menentukan proses neurobiologi yang mendasari prilaku dan proses mental.
Pendekatan Psikologi
2.Pendekatan Perilaku
Menurut pendekatan ini tingkah laku pada dasarnya adalah respon atas stimulus yang datang. Secara sederhana dapat digambarkan dalam model S – R atau suatu kaitan Stimulus - Respon. Ini berarti tingkah laku itu seperti reflek tanpa kerja mental sama sekali. Pendekatan ini dipelopori oleh J.B. Watson kemudian dikembangkan oleh banyak ahli, seperti Skinner, dan melahirkan banyak sub-aliran
Pendekatan Psikologi
Pendekatan Kognitif
Pendekatan ini menekankan bahwa tingkah laku adalah proses mental, dimana individu (organisme) aktif dalam menangkap, menilai, membandingkan, dan menanggapi stimulus sebelum melakukan reaksi. Jika dibuatkan model adalah sebagai berikut S - R. Individu menerima stimulus lalu melakukan proses mental sebelum memberikan reaksi atas stimulus yang datang.
Pendekatan Psikologi
4.Pendekatan Psikoanalisa
Pendekatan ini dikembangkan oleh Sigmund Freud. Ia meyakini bahwa kehidupan individu sebagian besar dikuasai oleh alam bawah sadar. Sehingga tingkah laku banyak didasari oleh hal-hal yang tidak disadari, seperti keinginan, implus, atau dorongan. Keinginan atau dorongan yang ditekan akan tetap hidup dalam alam bawah sadar dan sewaktu-waktu akan menuntut untuk dipuaskan.
Pendekatan Psikologi
4.Pendekatan Fenomenologi
Pendekatan ini lebih memperhatikan pada pengalaman subyektif individu karena itu tingkah laku sangat dipengaruhi oleh pandangan individu terhadap diri dan dunianya, konsep tentang dirinya, harga dirinya dan segala hal yang menyangkut kesadaran atau aktualisasi dirinya. Ini berarti melihat tingkah laku seseorang selalu dikaitkan dengan fenomena tentang dirinya.
Bidang kajian psikologi
ÒPsikologi adalah ilmu yang luas dan ambisius, dilengkapi oleh biologi pada perbatasannya dengan ilmu alam dan dilengkapi oleh sosiologi dan anthropologi pada perbatasannya dengan ilmu sosial. beberapa kajian ilmu psikologi diantaranya adalah:
Psikologi Perkembangan:
mempelajari perkembangan manusia dan faktor-faktor yang membentuk prilaku seseorang sejak lahir sampai lanjut usia
Psikopatologi:
mempelajari tindak kejahatan dan kriminal
Parapsikologi:
mempelajari fenomena supernormal dengan alat-alat eksperimen atau alat-alat sistematis lain
Psikologi Komparatif
Mempelajari tingkah laku manusia dibandingkan dengan tingkah laku hewan
Bidang kajian psikologi
Psikologi Kepribadian:
Mempelajari tingkah laku manusia dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya, karena kepribadian adalah hasil dari perkembangan individu sejak masih kecil dan bagaimana cara individu itu sendiri dalam berinteraksi sosial dengan lingkungannya.
Psikologi Kognitif:
Mempelajari kemampuan kognisi, seperti: Persepsi, proses belajar, kemampuan memori, atensi, kemampuan bahasa dan emosi
Psikologi Sosial:
Mempelajarihakekat dan sebab-sebab dari perilaku dan pikiran-pikiran individu dalam situasi sosial
Psikologi Pendidikan:
Mempelajari tingkah laku individu dalam situasi pendidikan yang meliputi
Obyek psikologi
§ Setiap bidang ilmu harus memiliki obyek tertentu untuk dapat disebut ilmu.
§Obyek tersebut adalah obyek material dan obyek formal
§Obyek material adalah sesuatu yang dibahas, dipelajari atau diselidiki, atau suatu unsur yang ditentukan, atau sesuatu yang dijadkan sasaran pemikiran
§Obyek formal adalah cara memandang, cara meninjau yang dilakukan oleh seorang peneliti terhadap obyek materialnya.
Obyek psikologi:
Obyek material Obyek formal Definisi Psikologi
Mempelajari jiwa dan tingkah laku Antropologi
Mempelajari jenis manusia dan semua aspek pengalamannya
Sosiologi
Mempelajari manusia dalam ikatan kelompok
Komunikasi Mempelajari pernyataan antar manusia
Metode psikologi
ÒMetode adalah cara atau jalan untuk memahami obyek yang menjadi sasaran ilmu ybs.
ÒPsikologi memiliki banyak metode al :
A.Metode eksperimental : observasi atau pengamatan terhadap suatu kejadian atau gejala yang berlangsung di bawah kondisi atau syarat tertentu (dalam laboratorium).
B.Metode non-eksperimental : observasi atau pengamatan terhadap suatu kejadian atau gejala yang berlangsung di luar laboratorium
1.Metode observasi
2.Metode studi kasus
3.Metode survey
Metode korelasional
Psikologi di masa filosof
ÒPada zaman SM, jiwa manusia sudah menjadi topik pembahasan para filsuf. Saat itu para filsuf sudah membicarakan aspek-aspek kejiwaan manusia dan mereka mencari, pengertian, serta pelbagai aksioma umum, yang berlaku pada manusia.
ÒPsikologi sangat dipengaruhi oleh cara-cara berpikir filsafat karenapara ahli psikologi pada masa itu adalah juga ahli filsafat atau para ahli filsafat waktu itu juga ahli psikologi
Psikologi di masa filosof
ÒPara ahli filsafat kuno , seperti Plato sampai Aristoteles telah memikirkan hakikat jiwa dan gejala-gejalanya.
ÒUraian para filsuf abad pertengahan umumnya berkisar seputar ketubuhan dan kejiwaan, yang digolongkan dalam dua pandangan:
1.Antara ketubuhan dan kejiwaan tidak dapat dibedakan karena merupakan suatu kesatuan. Pandangan ini disebut Monisme
2.Ketubuhan dan kejiwaan pada hakekatnya dapat berdiri sendiri, meskipun disadari bahwa antara kejiwaan dan ketubuhan merupakan ssatu kesatuan. Pandangan ini disebut Dualisme
Psikologi di masa filosof
Psikologi Plato
•Jiwa bersifat immaterial, dan sudah ada di alam sensori
sebelum masuk ke tubuh kita.
• Jiwa menempati dua dunia, yaitu dunia sensoris
(penginderaan) dan dunia idea (pikiran)
• jiwa adalah bagian manusia yang tidak dapat mati, setelah
berulang kali dipenjarakan dalam badan lewat inkarnasi,
akhirnya jiwa itu setelah disucikan oleh kesalahannya sendiri,
mencapai dunia yang lebih luhur, dunia tempat kita
memandang idea-idea yang murni dan abadi
Plato melukiskan badan itu sebagai penjara dan kuburan bagi
jiwa, kemudian sebagai alat atau sarana bagi jiwa
Psikologi di masa filosof:
Psikologi Aristoteles
ÒKarya-karya Aristoteles di bidang Psikologi adalah De Anima (tentang sifat-sifat dasar jiwa) dan Parra Naturalia (mengenai beberapa topik seperti : sensasi, persepsi, memori, tidur, dan mimpi)
ÒMenurut Aristoteles tingkah laku organisme memperlihatkan tingkah laku sbb :
1.Tumbuhan : Anima vegetativa
2.Hewan : Anima sensitiva,
Manusia : Anima intelektiva
Psikologi di masa filosof
Psikologi Rene Descartes
ÒManusia terdiri atas dua zat yang berbeda, yaitu res cogitans atau zat yang dapat berpikir, dan res extensa atau zat yang mempunyai luas
ÒRes cogitans adalah zat yang bebas, tidak terikat pada hukum alam, dan bersifat rohaniah.
ÒRes Extensa adalah zat materi, tidak bebas, terikat dan dan dikuasai oleh hukum alam.
ÒJiwa manusia terdiri atas zat roh, sedangkan badannya terdiri atas zat materi
ÒKedua zat berbeda ini dihubungkan melalui sebuah kelenjar didalam otak (kelenjar pineal)
Jiwa manusia berpokok pada kesadaran manusia atau pikirannya yang bebas, sedangkan raganya tunduk pada hukum hukum alamiah dan terikat pada nafsu-nafsunya.
berpikir
ÒBerpikir mencakup banyak aktivitas mental.
ÒKita berpikir saat memutuskan apa yang akan kita beli di toko.
ÒKita berpikir saat melamun sambil menunggu kuliah psikologi dimulai
ÒKita berpikir saat mencoba menjawab soal ujian di kelas
Kita berpikir saat menulis artikel, membaca buku, merencanakan liburan, menghkhawatirkan sesuatu, dsb
berpikir
ÒBerpikir adalah suatu kegiatan mental yang melibatkan kegiatan otak.
ÒBerpikir adalah memanipulasi data, fakta dan informasi untuk membuat keputusan berperilaku.
ÒKegiatan berpikir juga melibatkan seluruh pribadi manusia dan juga melibatkan perasaan dan kehendak manusia.
Berpikir juga berarti berusaha secara mental untuk memahami sesuatu yang dialami atau mencari jalan keluar dari persoalan yang sedang dihadapi
berpikir
Dalam berpikir juga termuat kegiatan meragukan dan memastikan, merancang, menghitung, mengukur, mengevaluasi, membandingkan, menggolongkan, memilah-milah atau membedakan, menghubungkan, menafsirkan, melihat kemungkinan-kemungkinan yang ada, membuat analisis dan sintesis, menalar atau menarik kesimpulan dari premis-premis yang ada, menimbang dan memutuskan
berpikir
ÒBiasanya kegiatan berpikir dimulai ketika muncul keraguan dan pertanyaan untuk dijawab atau berhadapan dengan masalah yang perlu pemecahan
ÒKegiatan berpikir juga dirangsang oleh kekaguman dan keheranan dengan apa yang terjadi atau dialami. Kekaguman atau keheranan tersebut menimbulkan
ÒDalam pemakaian sehari-hari kata berpikir sering disamakan dengan bernalar.
ÒBerpikir lebih luas dari sekadar bernalar.
berpikir
ÒBernalar adalah kegiatan pikiran untuk menarik kesimpulan dari premis-premis yang sebelumnya sudah diketahui
ÒPenalaran adalah kegiatan berpikir sesuai dengan logika
ÒPenalaran sebagai kegiatan berpikir logis belum menjamin bahwa kesimpulan yang ditarik atau pengetahuan yang dihasilkan pasti benar.
Penalaran yang benar merupakan unsur yang amat penting dalam kegiatan berpikir, dan dapat menunjang kegiatan berpikir yang benar.
berpikir
ÒCiri-ciri utama dari berpikir adalah adanya abtraksi
ÒSesuai dengan kemampuan abstraksi ini, pada seseorang akan meningkat pula kemampuan merumuskan sesuatu dengan tepat.
ÒBerpikir secara garis besar dapat dibedakan menjadi berpikir alamiah dan berpikir ilmiah
ÒBerpikir alamiah adalah pola penalaran yang berdasarkan kebiasaan sehari-hari dari pengaruh alam sekelilingnya. Mis : penalaran tentang panasnya api yang dapat membakar , jika dikenakan kayu pasrti kayu tsb akan terbakar.
ÒBerpikir ilmiah adalah pola penalaran berdasarkan sarana tertentu secara teratur dan cermat, mis :dua hal yang bertentangan penuh tidak dapat sebagi sifat hal tertentu pada saat yang sama dalam satu kesatuan.
Macam-macam berpikir
ÒBerpikir autistik : sering disebut dengan melamun, al : menghayal, fantasi. Dengan berpikir autistik, seseorang melarikan diri dari kenyataan, dan melihat hidup sebagi gambar-gambar fantastis
ÒBerpikir realistik : sering disebut reasoning (nalar) adalah berpikir dalam rangka menyesuaikan diri dengan dunia nyata. Berpikir terbagi atas tiga macam yaitu : deduktif, induktif dan evaluatif
Macam-macam berpikir
ÒBerpikir Deduktif :adalah mengambil kesimpulan dari dua pernyataan, yang pertama merupakan pernyataan umum. Dalam logika ini disebut silogisme. Contohnya :
§Semua manusia akan mati (kesimpulan umum)
§Andi adalah manusia (kesimpulan khusus)
§Jadi, Andi akan mati (kesimpulan deduksi)
§Semua manusia bernapas dengan paru-paru (premis mayor)
§Kerbau bernapas dengan paru-paru (premis minor)
§Jadi, Kerbau adalah manusia (kesimpulan salah)
§Ini disebut silogisme semu, atau kesimpulan deduksi yang tidak bisa kita terima
Macam-macam berpikir
ÒBerpikir Induktif : adalah menarik suatu kesimpulan umum dari berbagai kejadian (data) yang ada di sekitarnya.
ÉContoh : seorang guru mengadakan eksperimen menanam biji-bijian bersama murid-muridnya; jagung ditanam, tumbuh ke atas; kacang tanah ditanam, tumbuhnya ke atas pula; biji-bijian lain demikian pula. Kesimpulannya : semua batang tanaman tumbuhnya ke atas mencari sinar matahari.
ÒTepat tidaknya kesimpulan yang diambil secarainduktif ini tergantung pada representatif atau tidaknya sampel yang diambil.
Macam-macam berpikir
ÒBerpikir Evaluatif : ialah berpikir kritis, menilai bai buruknya, tepat atau tidaknya suatu gagasan.
ÒDalam berpikir evaluatif, kita tidak menambah atau mengurangi gagasan. Kita menilainya menurut kriteria tertentu.
ÒProses berpikir pada dasarnya ditentukan oleh berbagai macam faktor.
ÒSuatu masalah mungkin menimbulkan pemecahan yang berbeda-beda.
ÒFaktor yang mempengaruhi jalannya berpikir al:
ÉBagaimana seseorang melihat atau memahami masalah tersebut
ÉPengalaman-pengalaman orang tsb
ÉInteligensi orang tersebut
Proses berpikir
ÒProses atau jalannya berpikir itu pada pokoknya ada tiga langkah, yaitu :
1. Pembentukan Pengertian
Pengertian, atau lebih tepatnya disebut pengertian logis di bentuk melalui tiga tingkatan, sebagai berikut:
Òa. Menganalisis ciri-ciri dari sejumalah obyek yang sejenis. Obyek tersebut kita perhatikan unsur - unsurnya satu demi satu. Misalnya maupun membentuk pengertian manusia. Kita ambil manusia dari berbagai bangsa lalu kita analisa ciri-ciri misalnya :
ÒManusia Indonesia, ciri - cirinya :
* Mahluk hidup
* Berbudi
* Berkulit sawo mateng
* Berambut hitam
* Dan sebagainya
Proses berpikir
ÒManusia Eropa, ciri - cirinya :
* Mahluk hidup
* Berbudi
* Berkulit Putih
* Berambut pirang atau putih
* Bermata biru terbuka
* Dan sebagainya
ÒManusia Negro, ciri - cirinya:
* Mahluk hidup
* Berbudi
* Berkulit htam
* Berambut hitam kriting
* Bermata hitam melotot
* Dan sebagainya
Proses berpikir
ÒManusia Cina, ciri - cirinya:
* Mahluk Hidup
* Berbudi
* Berkulit kuning
* Berambut hitam lurus
* Bermata hitam sipit
* Dan sebagainya
Dan manusia yang lain - lainnya lagi.
Òb. Membanding - bandingkan ciri tersebut untuk diketemukan ciri - ciri mana yang sama, mana yang tidak sama, mana yang selalu ada dan mana yang tidak selalu ada mana yang hakiki dan mana yang tidak hakiki.
c. Mengabstraksikan, yaitu menyisihkan, membuang, ciri-ciri yang tidak hakiki, menangkap cirri-ciri yang hakiki. Pada contoh di atas ciri - ciri yang hakiki itu ialah: Makhluk hidup yang berbudi.
Ò2. Pembentukan Pendapat
Membentuk pendapat adalah meletakkan hubungan antara dua buah pengertian atau lebih. Pendapat yang dinyatakan dalam bahasa disebut kalimat, yang terdiri dari pokok kalimat atau subyek dan sebutan atau predikat.
ÒSelanjutnya pendapat dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu :
ÉPendapat Afirmatif atau positif, yaitu pendapat yang menyatakan keadaan sesuatu, Misalnya Sitotok itu pandai, Si Ani Rajin dan sebagainya.
ÉPendapat Negatif, Yaitu Pendapat yang menidakkan, yang secara tegas menerangkan tentang tidak adanya seuatu sifat pada sesuatu hal : Misalnya Sitotok itu Bodoh Si Ani Malas dan sebagainya.
ÉPendapat Modalitas atau kebarangkalian, Yaitu Pendapat yang menerangkan kebarangkalian, kemungkinan - kemungkinan sesuatu sifat pada sesuatu hal ; misalnya hari ini mungkin hujan, Si Ali Mungkin tidak Datang. Dan sebagainya.
Ò3. Penarikan Kesimpulan atau Pembentukan Keputusan
Keputusan adalah hasil perbuatan akal untuk membentuk pendapat baru berdasarkan pendapat-pendapat yang telah ada. Ada 3 macam keputusan, Yaitu
a. Keputusan induktif
yaitu keputusan yang diambil dari pendapat - pendapat khusus menuju ke satu pendapat umum. Misalnya :
Tembaga di panaskan akan memuai
Perak di panaskan akan memuai
Besi di panaskan akan memuai
Kuningan di panaskan akan memuai Jadi (kesimpulan). Bahwa semua logam kalau dipanaskan akan memuai (Umum)
Òb. Keputusan Deduktif
Keputusan deduktif ditarik dari hal yang umum ke hal yang khusus , Jadi berlawanan dengan keputusan induktif. Misalnya : Semua logam kalau dipanaskan memuai (umum), tembaga adalah logam. Jadi (kesimpulan) : tembaga kalau dipanaskan memuai Contoh lain : Semua manusia terkena nasib mati, Si Karto adalah manusia Jadi pada suatu hari si Karto akan mati.
Òc. Keputusan Analogis
Keputusan Analogis adalah Keputusan yang diperoleh dengan jalan membandingkan atau menyesuaikan dengan pendapat-pendapat khusus yang telah ada. Misalnya : Totok anak pandai, naik kelas (Khusus). Jadi (kesimpulan) Si Nunung anak yang pandai itu, tentu naik kelas.