Mahaniti Loka Dhamma Tingkat
Nasional III Tahun 2013
Bercerita buddhis dalam Bahasa
Indonesia
===========================================================
Judul
Cinta kasih Tidak Membedakan Kasih
Salam Pembukaan:
Terimalah salam Buddhis
dari bhante Namo Sanghyang Adi Buddhaya NamoBuddhaya
Kepada anak-anak
sedhamma mau kah mendengarkan cerita bhante yang berjudul cinta kasih tidak
membedakan kasih,tentunya kalian pasti mau…!baiklah ceritanya begini disuatu
desa hiduplah seorang petani yang hidup pas-pasan dengan pekerjaan sehari-hari
bertani dan bertenak,suatu ketika petani itu pulang selesai menyelsaikan sawahnya
ia pun berjalan dan menukan sebutir telur,kemudian ia pun bertanyak kepada
dirinya sendiri apakah telur ini yang saya dapat,apa telur angsa,telur
itik,telur ayam,telur ular,kemudian…? ah lebih baik saya bawak pulang
saja,kalau-kalau itu telur ayam,kebetulan juga di rumah ada induk ayam yang
lagi bertelur,ah saya bawak pulang saja!,sesampai di rumah petani itu pun
langsung ke ruang belakang rumah dimana kandang ayam itu berada,kemudia coba
saya lihat sudah berapa telur anak ayam saya,coba saya hitung 1,2,3,4,5,6,7,wah
saya sudah dapat telur anak ayam yang bakal jadi anak ayam,tapi ditangan saya
ada satu butir telur lagi,gimana yah kalau di buang sayang,ah kalau gitu saya
tarukan bersama 7 butir telur yang lagi dierami oleh induk ayam!,yah saya
letakan saja,kemudian petani itu pun kembali ke rumah dan istirahat,kemudian
berserang waktu eh ternyata induk ayam juga berkata dasar tuan manusia telur
saya sudah 7 butir apakah telur yang di letakan tuan manusia itu..!
yah……sehingga saya mengeram lebih banyak telur.ah biarkan saja mungkin tuan
manusia juga dapat telur ayam lain yang ditinggal oleh mamanya,biarlah saya
berbuat baik toh juga nanti akan menjadi anak saya juga.
Berserang beberapa hari
si petani pun kembali melihat induk ayam bersama telur yang di erami,ternyata
satu persatu mulai menetas,kemdian petani ini sangat gembir,lalu anak ayam itu
melihat satu sama yang lain,hai saudarah ku kamu koh berbeda yah….? dari
saudarah kita yang sama-sama dengan buluh yang halus dan kekuningan,kok kamu
berbeda yang..? ,ah tidak saudarah ku kitakan sama menetas dengan mama yang
sama kok saya rasa tidak beda..?,yah saudarah ku kamu berbeda…? ha masah sih…?.
Coba kamu lihat buluh kamu panjang dan cokelat..! oh yah benar yah kita berbeda
yah…!.tapi ah kitakan sama satu saudarah dengan mama yang sama,oh ia ya
…..!baik lah saudarah ku mari kita cari cacing aku lapar ini,ayoh.aoayh
serentak semua berkata,kemudian,mereka pun mancari makan apa yang di patuk baik
cacing dan apa saja,sehingga anak ayam yang satu saling berebut cacing,hai
saudarah ku kamu kenapa merebut cacing ku ini kan milik ku,tidak ini milik ku
akau patuk duluan,tapi cacing itu di kakiku itu punya aku,kamu rakus yah kamu
makan semuanya,walaupun sudah kenak kotoran ku kok kamu makan,ah sedik saja
kamu mau cacing itu mau aku juga lapar sekali…!, baik kalau begitu aku bagi
kamu separuh dari cacing ,nah kamu makan,jadi kamu makan cacing yang kenak
koron aku tidak apalah itukan kotororan saudarah ku juga,ah kamu dasar
jorok,loh kita kan sama…..oh yah…ah sudahlah mari kita cari cacing lebih banyak
lagi.
Kemudian tiba-tiba
disaat asik mencari makan mereka pun melihat keatas,apa itu ternyata sekor
elang yang berputra-putra di angkasa untuk siap memangsa anak ayam,disaat itu,
sang elang pun ingin mencari makan dan ingin memangsa anak ayam itu,dan sang
elang pun melihat dari dekat ok ada yang mirip dengan saya ini yh,ah saya coba
untuk mendekatinya,kemudian hai saudarahku kalian kembali kepada ibu kita itu
ibu kita lagi membentagkan sayap untuk melindungi kita,ayok mari kita semua
berkumpul sama ibu,kemudian sang elang itu turun dan berkata hai sobat kamu kok
mirip saya yah ………ah tidak lah saya tidak sama dengan kamu iyah kamu mirip
dengan aku,kamu siapa aku elang ….!kamu …?saya ayam ah tidak kamu bukan ayam
……!kamu ini elang …….tidak sobat aku ini ayam …!saya menetas sama saudarahku
ayam ibu aku saja ayam…….!tidak kamu elang…….!tidak akau ayam……!kalau begitu
kamu pergilah kamu membuat ibu dan adiku ketakutan……!pergilah kau……!kemudian
sang elang pun pergi jauh di angkasa dan berputar-putar,kemduian sang elang pun
tidak percaya di mirip sekali dengan aku kok dia tidak mempercayai kata-kata ku
baik lah kalau begitu aku menghampirinya lagi,kemudian sang elang pun turun dan
berkata hai sobat kamu bias terbang kamu mau terbang ……1yah yang benar saja iah
mau kamu saya ajari terbang …..!gimana…..!begiini coba kamu ke atas batu itu
dan coba bentangkan sayap kamu dan loncat….!oh ia aku bias terbang…sambil
locat-loncat …mau kamu ajari terbang lebih jauh mau ,mari ikut aku,kemdian
mereka pun terbang jauh semakin tinggi dan berputar-putar,sehingga ia baru
manyadari selama ini ia bukan ayam ia sekor elang,kemudian dia pun turun
kembali menjumpai saudarah-saudarahnya,hai saudrahkau ternyata selama ini kita
bersaudarah ternya aku seekor elang,tapi kalian ayam jangan takut saya juga saudarah kalian dengan
ditetas oleh ibu yang sama,jaga diri kalian yah saya akan pergi jauh bersama
elang itu.sampai jumpa kembali yah,kemudian mereka pun pergi jauh.
Kesimpulan:
Anak-anak sedhamma….!
Dengan cinta kasih yang
tidak membedakan kasih,maka kita juga hidup saling penu cinta kasih,walapun
kadang kita nakal.jahat loba,dosa,moha toh juga seraka baik makanan juga tidak
membedakan pesek,macung,jelek cantik di dalam kelurga kita tetap saudarah dalam
pelindungan papa dan mama,jadi anak-anak sedharmma janganlah berbuat jahat
kepada saudarah kita yang sama jenis atau warna kulit,hitam,putih,sehingga
cinta kasih selalu membuat kita jauh lebih menyangi sesamanya.
Penutup
Cukup sekian cerita
pendek ini semoga dapat bermanfaat bagi kalian……!
Salam Penutup salam
buddhis dari bhante mano Buddhaya. Terima kasih.
Nama :Bhante
candasilo/Tjung teck
Nim:09.01.00002